Langit masih dalam keadaan biru muda
dengan sedikit goresan tinta kuning.Suara kicauan burung masih
terdengar jelas dan merdu.Semua itu menandakan bahwa hari masih pagi
dan malam masih membutuhkan waktu yang lama untuk datang.Begitulah
kisah cerita kita,terlalu sedikit untuk diurai,masih hangat,belum
begitu matang.Ibarat selembar kertas yang masih berwarna putih.
Saat itu memang kita disatu
gedung,bahkan di dalam ruangan yang sama,tapi kita tak dekat.Entah
apa yang salah saat itu.Sebagai seorang teman seharusnya kita
dekat,seperti layaknya aku dengan temanku yang lain,begitu juga
dengan dirimu.Aku hanya memandangimu,tapi itu bukan karena kamu
menarik perhatianku.Sesekali aku melihat ketika kamu berbicara di
depan kelas,disaat kita berpapasan dan disaat waktu pulang
datang,disaat aku sedang menunggu jemputan.
Bagiku itu tidak begitu aneh,terkadang
aku memang butuh waktu yang lama untuk bisa akrab dengan orang
lain.Tapi kamu tau apa yang ganjil dengan kita?Ada hal yang tidak
bisa aku deskripsikan,tidak bisa aku namai dan aku tidak tahu itu
apa.Rasanya itu seperti ada sesuatu yang membuat aku
bertanya,penasaran untuk mengenalmu.
Selama kurang lebih 360 hari kita bisa
dikatakan bersama,tapi itu bukan 360 hari yang penuh.Kita hanya
mempunyai kesempatan untuk bertemu 2 dari 7 hari yang ada.Selama itu
pun kita mungkin hanya bertegur sapa dan untuk berbicarapun yang
teringat oleh ku cuma satu kali.Saat itu aku sedang berdiri di
gerbang menunggu jemputan.Salah seorang teman bertanya dimana aku
akan melanjutkan sekolahku.Saat itu kau juga ada,entah kenapa,aku tak
tau,mungkin hanya sekedar nimbrung mencoba mencairkan suasana.Aku
menjelaskan tentang keputusanku untuk bersekolah di luar,merantau
meninggalkan daerah tempat tinggalku.Kamu hanya membalas dengan
senyuman yang aku tak mengerti maksudnya apa.
Begitulah hari-hari yang kita
lalui,tanpa hal-hal khusus,seperti masih berada di dalam keasingan.
Hingga di hari terakhir aku memutuskan untuk meminta kontak kalian
semua.Aku teringat jika suatu saat nanti disaat kita telah
berpisah,pasti aku merindukan kebersamaan kita.Tapi saat itu kelas
kosong,cuma ada sekitar lima orang.Aku terlambat.
Saatnya hari yang baru ku mulai.Aku
pergi tanpa berpamitan karena aku tak tahu menghubungi kalian dengan
cara apa.Aku merasa semuanya selesai,mungkin dalam waktu yang sangat
lama kita gak bakal ketemu dan berkomunikasi.Aku pergi dengan semua
kenangan yang ada,melepaskan semuanya,membuka lembaran baru di negeri
yang baru ini.
Setahun kemudian,satu per satu kontak
aku miliki,termasuk kamu.Tapi semua masih seperti dulu,larut dalam
diamnya,tak bersuara.Kebosanan menghampiriku,tak tau berbuat
apa,akhirnya sapaan terlontar dari bibirku.Tak lama kamu membalasnya
tapi hanya sesaat,karena kamu sedang sibuk dengan aktifitasmu.Tapi
kamu tak hanya diam sampai disitu,berkata bahwa nanti bakal
melanjutkannya.Awalnya aku merasa itu hanya sekeder ucapan,ternyata
tidak.Malamnya kamu membalas pesan itu,hal yang menarik.
Sejak saat itu kita mulai saling
bercerita,bernostalgia,berbagi cerita bahkan tak jarang kamu juga
mengakui sesuatu yang tak pernah terlintas dipikiranku.Bercerita
tentang apa yang kamu rasa selama ini,setahun yang lalu disaat
kediaman itu menerpa.Awalnya aku kaget,tak menyangka tentang itu.Apa
itu benar atau hanya sekedar gurauan.Terkadang aku tertawa,menyadari
bahwa kamu pernah menjadi ''secret admirer''.
Sayangnya kamu tak mempunyai keberanian
untuk itu.Bertahan dengan kediaman,dengan seganmu dengan
gengsimu.Kamu melewatkan kesempatan yang ada.Sekarang semuanya
berubah,begitu jauh jarak yang kita miliki,butuh banyak waktu jika
ingin bertemu.
Sekarang kita bertemu dalam keadaan
ynag berbeda.Begitulah Dia mengaturnya.Terkadang kamu datang secara
tiba-tiba dikesunyian hariku.Keanehanmu,kegilaanmu membuatku
tersenyum bahkan tak jarang kamu juga memberiku nasehat.
Aku tak tau mesti berkata apa jikalau
kamu bertanya tentang apa yang aku rasa.Setidaknya sekarang aku
merasa senang atas perhatian yang kamu berikan.Bersyukur karena masih
ada orang selain keluarga yang peduli denganku.Walaupun aku tak tahu
itu seperti apa adanya atau tidak,karena kita hanya berada di dalam
dunia maya,yang apa saja bisa terjadi.
Tapi dibalik itu semua,jika itu benar
adanya,terimakasih ku ucapkan.Jangan pernah berubah untuk itu.Jika
itu tidak benar,aku juga mengucapkan terimakasih,karen kamu bersedia
meluangkan waktumu untuk menghiburku.
Sekarang semuanya bertahan seperti
ini,dengan kelanjutan yang tak jelas.Biarkan waktu yang
menjawabnya.Kita lihat seperti apa Dia mengatur skenarionya.Berujung
dengan kepahitan, kemanisan atau tak berasa sama sekali.
No comments:
Post a Comment