Studienkolleg, Sekolah Penyetaraan Sebelum S1 di Jerman

Hai. Selamat datang dan selamat membaca kembali. Kali ini aku ingin berbagi info seputar Studienkolleg. Bagi teman-teman yang sudah tahu sekilas tentang Studienkolleg tentunya gak bakal roaming banget, tapi bagi yang belum, mari kita ulangi lagi. Sebelumnya aku pernah membahas sedikit di tulisanku tentang langkah-langkah S1 di Jerman.

Apa itu Studienkolleg?

Jadi, Studienkolleg adalah salah satu tahapan yang harus kalian lalui sebelum menempuh kuliah S1 di Jerman, baik itu untuk mereka yang bakal lanjut di universitas ataupun Fachhochschule (untuk ini next time kita bahas). Mungkin bisa dibilang Studienkolleg itu sebagai sekolah penyetaraan yang diperuntukan bagi mahasiswa asing yang ingin lanjut kuliah S1 di Jerman, termasuk juga untuk mahasiswa Indonesia. 

Berapa lama sih Studienkolleg itu?

Studienkolleg sendiri berlangsung selama 1 tahun atau 2 semester. Berarti harus lulus dalam kurun waktu 1 tahun dong? Jawabannya iya. Tetapi jika kemungkinan terburuk (tidak lulus), masih ada kesempatan untuk mengulang semester, tetapi hanya boleh satu kali pengulangan. Jika masih gagal di semester berikutnya, maka kalian akan dikeluarkan dari Studienkolleg tersebut.

Pendaftarannya bagaimana?

Sebelum mendaftar Studienkolleg, pastikan kalian sudah melengkapi semua persyaratan dari masing-masing Studienkolleg. Sebenarnya ada 2 jalur, bisa langsung mendaftar ke Studienkolleg yang kalian inginkan dan ada juga yang harus melalui Uni Assist. 

Apa lagi nih Uni Assist? 

Uni Assist bisa dibilang sebagai portal online yang menguji semua pendaftar dari berbagai negara yang ingin melanjutkan studi ke Jerman. Uni Assist akan menilai lamaran kalian, memberitahukan persyaratan apa saja yang harus dilengkapi. Setelah diuji oleh Uni Assist maka lamaran kalian akan dikirimkan ke Studienkolleg yang bersangkutan.

Pendaftaran melalui Uni Assist dilakukan secara online. Kalian hanya tinggal mengisi form pendaftaran, memilih Studienkolleg yang diinginkan serta mengupload dokumen yang dibutuhkan seperti CV, sertifikat, dll, serta jangan lupa untuk membayar uang pendaftaran.

Nah ini dia sebagai pembeda antara yang langsung mendaftar ke Studienkolleg dengan yang melalui Uni Assist. Biaya pendaftaran pertama untuk Studienkolleg sebesar 75 Euro, sedangkan untuk tiap pendaftaran Studienkollegnya berikutnya sebesar 15 Euro. Contoh, aku pertama kali daftar untuk Studienkolleg Kassel, berarti harus membayar 75 Euro. Selanjutnya aku daftar lagi untuk Studienkolleg Halle dengan biaya 15 Euro. Nah jika aku daftar lagi untuk Studienkolleg ketiga, maka bayar lagi 15 Euro, dan begitulah seterusnya.

Setelah lamaran kita yang melalui Uni Assist sampai di tangan Studienkolleg tersebut, maka saatnya kita menunggu undangan ujian masuk yang akan dikirimkan per post. Bagi yang tidak dapat undangan itu tandanya tidak bisa mengikuti ujian masuk. Oiya info Uni Assist bisa cek disini.

Dokumen apa saja yang dibutuhkan untuk mendaftar Studienkolleg?

Ada beberapa dokumen yang harus kalian siapkan sebagai syarat mendaftar Studienkolleg, di antaranya adalah:
- Fotokopi rapor SMA (legalisir) beserta yang terjemahan (legalisir)
- Fotokopi SKHUN + Ijazah (legalisir) beserta dengan terjemahan (legalisir)
- Fotokopi pasport
- Fotokopi visa
- Curiculum Vitae
- Sertifikat bahasa Jerman 
- Pas photo

Untuk lebih pastinya kalian bisa langsung cek di website Uni Assist atau website masing-masing Studienkolleg yang ingin didaftar.

Apa saja yang diujiankan pada saat test penerimaan Studienkolleg?

Hanya ada dua mata pelajaran yang diujiankan, yaitu bahasa Jerman dan MTK. Tetapi tidak semua peserta harus mengikuti ujian MTK. Hanya mereka yang mendaftar untuk kelas T-Kurs dan W-Kurs yang harus mengikuti ujian MTK. Sedangkan sisanya M-Kurs dan G-Kurs hanya mengikuti ujian bahasa Jerman.

Apa itu M-, T-, W- dan G-Kurs?

Sebagai sekolah penyetaraan, Studienkolleg hanya membuka 4 kelas setiap semester. Diantaranya sudah aku sebutkan di atas tadi, tapi sekarang mari sedikit aku jelaskan kembali.

M-Kurs (Medizin-Kurs)

Bagi kalian yang nantinya ingin melanjutkan kuliah di jurusan kedokteran, gizi, biologi  atau apapun yang berhubungan dengan IPA, maka kalian harus mendaftar untuk masuk ke kelas M-Kurs. 

T-Kurs (Technik-Kurs)

Nah untuk kalian yang tertarik dengan dunia teknik, maka kalian harus mengikuti kelas teknik.

W-Kurs (Wirtschaft-Kurs)

Sedangkan W-Kurs diperuntukan untuk mereka yang ingin berkuliah di juru ekonomi, bisnis, manajemen, dll.

G-Kurs (Geisteswissenschaft-Kurs)

Kalian yang tertarik di dunia politik, sejarah, sastra, media, komunikasi dan yang lainnya masuk ke kelas G-Kurs.


Apa yang dipelajari selama Studienkolleg?

Semua yang dipelajari adalah hal-hal mendasar yang dibutuhkan nantinya saat kuliah, makanya dibagi menjadi empat kelas. Mungkin bisa juga ini dibilang sebagai persiapan kita nantinya sebelum benar-benar merasakan sistem perkuliahan negara Jerman. Supaya gak kaget gitu hehe.

M-Kurs

Bahasa Jerman, MTK, Fisika, Biologi, Kimia

T-Kurs

Bahasa Jerman, MTK, Fisika, Kimia, dan satunya lagi aku lupa #maap

W-Kurs

Bahasa Jerman, bahasa Inggris, MTK, BWL, VWL

G-Kurs

Bahasa Jerman, bahasa Inggris, Sejarah, Sosiologi dan Germanistik

Umumnya sih begitu, tetapi kadang ada beberapa yang beda, tergantung dati Studienkolleg masing-masing.


Sekian info tentang Studienkolleg. Semoga bermanfaat. Oiya ada sedikit bocoran bagi kalian yang nantinya mengikuti ujian masuk Studienkolleg. Pelajari trik menjawab soalnya dan bahas contoh-contoh soal yang dari semester-semester sebelumnya. Biasanya sih mereka ambil dari ujian sebelum-sebelumnya. Tentunya jangan lupa ibadah dan doanya diperbanyak :))

1 comment:

  1. Kak mau nanya, kalo kita daftar studienkolleg dari Jerman bagaimana tata caranya? Saya bingung di bagian penerjemahan rapor dan SKHUN, kalo untuk menerjemahkan katakanlah kita udah terjemahin di Jerman, terus untuk legalisir nya bagaimana? Karena aku baca di beberapa blog legalisir itu dari notaris, kalo kita udah di Jerman siapa dong yg legalisir? Apa Kedubes Indonesia yg di Jerman bisa jadi tempat legalisir?

    ReplyDelete

Naik dan Turun Gunung Pilatus dengan Total Waktu 13 Jam

Sejak SMA aku suka "pergi ke alam". Entah itu pergi ke gunung, goa atau hanya sekadar menginap di hutan. Tergabung dalam ekskul ...