You Only Know Me, Not My Stories

Sukses, sukses dan sukses. Satu kata yang setiap orang pernah ucapkan, bahkan sering. Sukses sebagai tolak ukur suatu keadaan. "Aku ingin sukses!", "Aku harus sukses!" atau "Kapan yaa aku sukses?". 

Bagimu sukses itu apa? Apakah dengan menjadi orang kaya, harta berlimpah, gelar yang tertulis keren di belakang nama bisa menjadi patokan seseorang itu sukses? 

Aku pernah mendapatkan satu pertanyaan, "Kamu ingin jadi orang yang kaya atau orang yang sukses?" Akupun menjawab, "Aku ingin jadi orang sukses."

Patokan sukses setiap orang itu berbeda-beda, tapi untuk menjadi orang kaya itu jelas kasat mata bisa dinilai. Lihat dari berapa harta yang ia miliki, rumah gedongan hingga kekayaan lainnya. Tapi sukses? Setiap pribadi punya ukurannya sendiri.

Sukses itu, saat dimana kita berhasil melewati satu rintangan, saat dimana kita berhasil mengalahkan ego dan saat dimana kita berhasil menjadi pribadi yang lebih baik lagi. 

Jangan pernah bandingkan dirimu dengan orang lain, karena setiap orang punya ceritanya sendiri. Tapi bandingkanlah dirimu yang sekarang dengan dirimu yang dulu. Apakah lebih baik atau malah sebaliknya?

Banyak orang di luar sana yang mungkin terkesima dengan pencapaianku sekarang, berhasil membawa diri untuk bisa menimba ilmu di luar negeri. Tak segelintir dari mereka yang berucap I'm proud of you! kepadaku. Tapi sahabat, apakah kalian yakin? Apa kalian sudah pantas bangga padaku? Bahkan aku sendiripun belum bisa berbangga pada diriku ini. Apa jadinya nanti kalau misalnya "kumpulan huruf" di belakang nama itu tidak ada atau telat aku raih?

Tidak. Aku tidak pesimis. Aku terlahir untuk kuat dan selama ini aku bisa menghadapinya, dan itulah bentuk kesuksesanku belakangan ini. Survive dan struggle dari setiap keadaan bahkan yang datang secara beruntun dan mendadak. Dan itulah penguatku, motivasiku selama ini. Saat aku berada di titik terpuruk, ada dua kalimat yang selalu aku ingat. 

Pertama, "Oh ayolah Cyn. Kamu bisa dan kamu setrong. Masalah yang dulu aja kamu bisa loh, masa ini enggak," dan yang kedua, "Orang sukses itu gak instant jadi sukses. Pasti mulai dari awal dan banyak kesulitan yang ia hadapi."

Satu lagi, yang kadang bisa menghibur diriku sendiri, imajinasiku. Aku berkata pada diriku sendiri, "Icyn nanti kalau misalnya kamu diundang jadi pembicara ataupun menerbitkan buku tentang kesuksesanmu, yaa mana ada cerita orang yang langsung jadi sukses. Kamu juga akan menceritakan kesulitan dan rintanganmu ini. Anggap aja semua masalah ini penambah halaman-halaman bukumu nanti. Kan gak lucu baru prolog terus langsung tamat."

Disini dan masih disini, aku akan terus berjuang untuk kesuksesan yang aku dambakan. Aku kuat dan tetap akan kuat seberapa banyak rintangan di depan. 

You only know me, not my stories. Cukup kenal aku seperti apa aku sekarang, seperti apa aku di luar. Tidak perlu tau bagaimana jalanku untuk bisa meraih mimpiku. Jangan datang hanya sekedar mencari tahu dan menjadikan bahan perbandingan.

2 comments:

Naik dan Turun Gunung Pilatus dengan Total Waktu 13 Jam

Sejak SMA aku suka "pergi ke alam". Entah itu pergi ke gunung, goa atau hanya sekadar menginap di hutan. Tergabung dalam ekskul ...