Kenapa?

Musim semi benar-benar telah berakhir. Mekarnya bunga-bunga taman kota tidak lagi tampak. Semuanya berganti hijau. Bagaikan padang rumput. Tapi tenang saja, yang setia masih tetap bertahan. Tidak semua bunga berhenti bermekaran. Setiap kelopaknya masih utuh dengan bilangan yang sama. Warnanya juga masih tetap cerah seperti sedia kala. 

Ada yang beda dengan tahun ini. Musim semi yang tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Kamu pelengkap musim semi tahun ini. Tidak pernah muncul sebelumnya. Tapi berhasil memberi warna baru. 

Musim semi berganti dengan musim panas. Begitulah siklusnya. Matahari mulai setia menampakan rupanya. Setelah sekian lama menghilang. Jauh di angkasa tetapi berhasil menghangatkan siapa saja. Tidak pandang bulu.

Hangat mulai terasa hangat. Hawanya mulai terasa olehku. Hadirmu mulai memberi rasa berbeda. Berusaha aku cermati apa ini nyata adanya. Aku mulai meraba dengan perlahan. Tanpa ada keraguan. 

Hari demi hari berlalu seperti itu. Tidak ada yang mengherankan. Sempat aku terhenti untuk bertanya. Tapi aku yakin itu hanya pertanyaan penguji. Apakah aku harus tetap melangkah atau memilih untuk diam.

Aku teringat akan hari itu. Saat itu aku duduk di satu sampan kecil. Lengkap dengan perbekalan seadanya. Tidak berlebihan dan tidak dibuat-buat. Tidak mau membuatmu berekspektasi tinggi. Biarkan begini adanya. 

Perlahan dayung itu aku kerahkan. Pelan, tidak kencang, karena aku tidak ingin ada ombak besar yang akan merusak. 

Masih berdayung. Tapi seketika seekor lumba-lumba datang menghampiri. Bertanya akan kepastian. Kepastian apa dayung ini tetap diputar hingga ia berakhir di tempatmu? Atau tiba saatnya untuk berbalik arah?

Aku terdiam sejenak. Saat itu tiba-tiba saja turun hujan padahal matahari bersinar cerah. Ucapmu menggetarkan hati ini. Seperti gemuruh langit saat turun hujan. Aku panik bahkan bingung harus bagaimana. Padahal aku sudah meyakinkan diri untuk tetap berlabuh di tempatmu. Tetapi kenapa tiba-tiba saja hujan ini turun?

No comments:

Post a Comment

Naik dan Turun Gunung Pilatus dengan Total Waktu 13 Jam

Sejak SMA aku suka "pergi ke alam". Entah itu pergi ke gunung, goa atau hanya sekadar menginap di hutan. Tergabung dalam ekskul ...