Tanda Tanya

Sinar mentari menyilaukan mataku. Cahayanya mulai menembus kaca bening persegi kecil yang ada di kamar. Sedikit berat aku mencoba untuk membuka mata. Masih berselimut hangat, tangan kanan ini mencoba meraba ke sisi sebelah kiri. Mengambil benda kecil super canggih yang setia menjadi temanku.

"Ah masih jam  5 pagi", aku memelas.

Satu persatu kubuka notification yang ada di HP. Kebiasaan buruk memang, tapi masih saja aku lakukan.

Masih pagi dan weekend. Waktu yang tepat untuk tetap santai di kasur.

Teng tong. HP-ku bergetar. 

"Paling juga notif group", pikirku.

Ternyata ada direct message di Instagram. Penasaran siapa yang kirim pesan pagi-pagi buta gini, langsung saja kubuka pesannya. Ternyata dari seseorang yang baru-baru ini kufollback.

Awalnya kita tak saling kenal, cuma sekedar tahu. Tapi semenjak saat itu kita bisa dibilang intens untuk saling berkabar. Walau kadang hanya untuk seru-seruan. 

Sampai pada akhirnya tanda tanya itu datang. Ada sesuatu yang janggal menurutku. Aneh tapi nyata. Rindu pada seseorang yang tidak pernah ada sebelumnya. Oke, rindu itu egois. Sesukanya datang pada orang yang tidak pernah terpikirkan. Rindu yang dibatasi oleh jarak dan waktu.

Ini tidak seharusnya terjadi. Mencoba tetap bertahan, meyakinkan bahwa ini hanya sementara. Mungkin aku hanya terjebak di rasa penasaran.

Kring...kring...kring... Weckerku berbunyi. Aku terbangun. 

"Heeh cuma mimpi", ucapku dalam hati. Ternyata tadi aku sempat tertidur lagi. 

Aku mulai beranjak dari kasur. Kurapikan tempat tidur. Kubuka jendela agar ada pergantian udara. Rasanya kamarku sudah mulai pengap.  Udara pagi memang segar saat itu. Apalagi masih musim semi. Dinginnya tidak membuatku menggigil dan panasnya tidak menusuk. Hangat tapi sejuk.

Aku pergi ke dapur mempersiapkan sarapan. Seperti biasa ada dua potong roti ditemani selai coklat yang tidak ada duanya, dan tidak lupa segelas teh hangat. 

Teng tong. HP-ku kali ini benar-benar bergetar. Ternyata itu notification Instagram. Terlihat jelas nama seseorang disana. Seketika aku teringat mimpi pagi itu. Saat dia datang melalu direct messagenya. Kemudian kita menjadi dekat seperti sudah kenal lama.

Hmm apa mimpi itu nyata? Semua masih tanda tanya.

No comments:

Post a Comment

Naik dan Turun Gunung Pilatus dengan Total Waktu 13 Jam

Sejak SMA aku suka "pergi ke alam". Entah itu pergi ke gunung, goa atau hanya sekadar menginap di hutan. Tergabung dalam ekskul ...