Eid Mubarak 1437H

Kumandang adzan maghrib mulai terdengar, ya seperti biasanya kumandang adzan dari sebuah app yang aku install di HP. Hari ini hari terakhir berpuasa dan seperti hari-hari biasa tak ada yang spesial dengan buka puasa hari ini, sendiri tanpa sanak saudara, tanpa hidangan yang tersuguh lengkap dari A-Z dan tanpa tawa pelengkap selama menikmatinya.

Akhiri puasa hari ini dengan makanan yang sangat sederhana. Nasi putih dengen goreng ayam dan ditambah sambal terasi sebagai pelengkap, dan selalu menjadi teman setia, secangkir teh manis hangat dan beberapa kurma.

Hari ini tak ada ubahnya. Biasanya setelah berbuka gema takbir selalu bersahutan, jalanan ramai, pawai obor dan bahkan ada yang bermain kembang api. Tapi itu semua tak kurasakan disini. Selama tiga tahun sudah aku hidup di benua biru dan selama itu juga aku merindu. 

Selesai berbuka aku langsung ke kamar dan menyegerakan sholat maghrib. Tak lama setelah itu, ku ambil iPad yang terletak di kasur, buka YouTube dan kudengar gema takbir darisana. Setiap kata yang terucap, setiap suara yang terdengar mengingatkanku akan suasana takbiran diluar sana. Tempat aku menghabiskan masa kecil dan remaja ku, sebelum memutuskan untuk meninggalkannya.

Perih rasanya, sakit teriris. Hendak hati ingin berada disana, tapi apalah daya belum diizinkan. Tak ingin berlarut dalam suasan pilu ini, ku kuatkan hati agar air mata ini tidak berlinang. Sudahlah ini bukan kali pertama aku merasakannya. 

Eid Mubarak 1437H. SElamat hari raya Idul Fitri, mohon maaf lahir dan bathin. Di pagi yang buta aku bangun, menyiapkan diri untuk melaksanakan sholat hari raya. Kali ini aku pergi ke München bersama tante Ida dan keluarga. Mereka salah satu keluarga indonesia yang menetap di Augsburg. Disini aku mengenal banyak keluarga baru (seperti yang sudah aku ceritakan sebelumya di blog ku jika kalian membaca hehe). Kami berangkat barengan yang lainnya juga. Kurang lebih menghabiskan waktu 2 jam perjalanan karena macet. Di perjalanan aku kembali teringat dengan suasana hangatnya keluargaku, dulu saat kita juga bersama pergi ke masjid atau lapangan guna melaksanakan sholat. 

Di München, kita akan sholat di sebuah tempat dimana biasanya masyarakat Indonesia sholat. Disana muslim Indonesia berkumpul dan setelah sholat kami makan bersama. Ada penampilan dari beberapa adik-adik TPA juga. Rasanya tenang dan bahagia biasa berada disana.




I'm so happy today
Setelah itu kami mengunjungi Münchener Eid 2016, salah satu acara di München yang dilaksanakan pada hari raya. Di acara tersebut semua umat Islam dari berbagai belahan dunia berkumpul. Berbagai acara dan bazar juga terselenggara disana. Damainya hati bisa melihat semua ini.

Tak lama disana akhirnya kami pergi ke Bal (eits ini bukan pulau Bali yaa hehe :D). Ini adalah salah satu toko Indonesia yang ada di München. Berbagai produk makanan Indonesia ada disini. Jadi kalau kita kange cemilan indo bisa dibeli disini.

Sudah mulai sore, saatnya pulang ke Augsburg. Selama perjalanan pulang aku hanya tertidur, mungki karena sudah kecapekan. Sebelum diantar pulang ke kosan, ternyata diajakin makan dulu ke Uludag, restoran turki. Makan malam disana bersama mereka sebagai penutup lebaranan hari ini.

Ya Allah terimakasih atas semua nikmat ini. Aku pikir lebaran kali ini bakal seperti biasanya, ternyata tahun ini sungguh berbeda. Terimakasih sudah mempertemukan aku dengan mereka. Walaun aku jauh di rantau tapi aku masih bisa merasakan kehangatan keluarga.

orangtua kedua ketiga keempat dst.


No comments:

Post a Comment

Naik dan Turun Gunung Pilatus dengan Total Waktu 13 Jam

Sejak SMA aku suka "pergi ke alam". Entah itu pergi ke gunung, goa atau hanya sekadar menginap di hutan. Tergabung dalam ekskul ...