Second Family in Augsburg

Augsburg bisa dibilang kota ketigaku di Jerman. Kota tempat aku melanjutkan pengejaran impianku. Disini aku menjadi salah satu mahasiswi media dan komunikasi di Universitas Augsburg. Sebenernya dulu aku mendapat lebih dari lima undangan dari universitas, tapi pilihanku jatuh kepada Augsburg, walaupun dulu aku pernah mendengar habwa orang indonya cuma sedikit yang tinggal disana, bahkan mereka bilang cuma tiga orang. Degdegan sih dapat kabar kayak gitu, tapi aku tetap memilih Augsburg.

Awal Perkenalan Kami

Setelah dua bulan disini, tanpa sengaja aku bertemu seorang gadis di kereta dan ternyata dia orang Indonesia. "Orang indo ya?" tanya dia kepadaku, aku mejawab "Iya, orang indo juga ya?". Kocak yaa, udah jelas ngomong pake bahasa indo, masih aja tetep nanya "orang indo ya" hahaha. Gadis itu bernama Putri, siswa disalah satu sekolah yang ada di Augsburg, mungkin setara dengan SMP kalau di Indonesia. Saat itu kita gak bisa ngobrol banyak, tapi untungnya sempet tukeran kontak. Sejak saat itulah, aku banyak berkenalan dengan orang Indonesia, terlebih keluarga Indonesia.

Awalnya aku berkenalan dengan keluarganya om Atin dan tante Vitri. Aku bertemu dengan tante Vitri tanpa sengaja di jalan. Waktu itu beliau habis ngejemput anaknya yang cowok dari sekolahan dan ternyata kita itu tetanggaan. Rumah kita gak terpisah jauh. Sayangnya kita juga gak bisa ngobrol lama. Aku ditawarkan untuk ikut TPA bareng adek-adek yang lainnya setiap Jumat. Kebetulan aku juga lagi mencari pengajian Indonesia di Augsburg, untuk nambah ilmu agama hehe.

Tante Vitri dan keluarga sungguh orang-orang yang baik, ramah dan perhatian. Aku juga sering main ke tempat mereka. Kalu ada pengajian di hari Jumat, kita berangkat dan pulangnya juga barengan dan aku selalu diantar sampai ke rumah. Mereka juga sering ngajakin aku jalan-jalan, mengenal Augsburg dan daerah lainnya. Alhamdulillah, terimakasih ya Allah, aku bisa merasakan hangatnya keluarga lagi disini, meskipun aku tak bersama keluargaku. Mereka sudah aku anggap seperti keluarga sendiri, tempat aku bercerita dan menghilangkan kesuntukan kuliah dan problema lainnya. Mereka sangat perhatian denganku, tentang kuliah dan kerjaanku. Aku juga dekat dengan anak-anak mereka, yaitu Putri dan terlebih dengan Akmal. Kita sering main bareng. Betapa beruntungnya aku karena aku bisa berkenalan dengan mereka. Kadang saat kita lagi di mobil, aku jadi keinget dengan mama, papa dan adik-adiku di rumah. Keinget saat kita di mobil dan papa yang nyetir. Sudah lama aku gak merasakan atmosfer ini.

Bareng Akmal di Inningen

TPA Augsburg

TPA Augsburg atau yang lebih dikenal Pena Augsburg (Pengajian Anak Augsburg). Disini aku banyak mengenal keluarga Indonesia yang lainnya. Belajar mengaji bersama bareng tante-tante dan anak-anak mereka. Alhamdulillah disini aku juga bisa berbagi ilmu dan diberikan tanggung jawab untuk membimbing Akmal. Setiap Jumat kita berkumpul dan mengaji bersama dan tentunya juga menikmati makanan Indonesia hasil tangan tante-tante ini yang mengobati rasa kangen dengan masakan Indonesia. 
Foto bareng adek-adek Pena Augsburg (minus Akmal)

Grillen am Kuhsee

Musim panas mulai datang dan kebiasaan di musim panas itu adalah BBQan. Hari itu kita BBQan di tepian Kuhsee. Untuk pertama kalinya aku BBQ disini dan itu benar-benar menyenangkan. Berkumpul bersama keluarga Indonesia, makan dan bermain bersama. Kita masak sate ayam, sate kambing, ikan bakar, kambing bakar dan cemilan khas Indonesia lainnya. Pengalaman yang sangat berharga. 






Bukber di Uludag

Di hari ke-13 Ramadhan kita mengadakan buka bersama di salah satu restoran Turki di Augsburg. Selain makanannya yang halal, rasanya juga mantep banget dan porsinya banyak. Ketemu lagi dengan mereka, tertawa dan bercerita. Hari itu juga hari yang menyedihkan untuk mereka semua, karena salah seorang teman bahkan sudah bisa dikatakan keluarga, akan kembali ke tanah air. Memang perpisahan itu hal yang sangat memberatkan. Setiap orang tak suka dengan perpisahan. Tapi walau bagaimanapun, perpisahan itu pasti ada. Disini aku juga bertemu dengan orang-orang hebat seperti mereka. Bekerja disini pastinya sebuah kebanggaan dan kehebatan yang sangat luar biasa, yang belum tentu banyak orang bisa mendapatkannya. 






Dan ini beberapa foto aku bareng Akmal (lagi)


Disini aku juga bertemu dengan seorang nenek, mamanya tante Vitri yang berkesempatan bisa berkunjung ke Jerman. Beliau baik banget, ramah dan suka bercanda. Kalau kita jalan, kita selalu pegangan. Rasanya udah kayak nenek beneran. Doa dari beliau yang selalu diucapnya bila bersamaku "selalu tawakal, apapun mita saja ke Allah, semoga berjodoh dengan orang sini" hehe. Gak ragu-ragu kasih nasehat, peluk aku dan ngelus aku. Makasih nenek, setidaknya bila bersamamu rasa rindu dengan nenek yang di Padang bisa sedikit terobati.



Sangat bersyukur bisa menjadi bagian dari mereka. Banyak pengalaman dan pelajaran yang bisa diambil. Terimakasih Allah karena telah mengirimku ke Augsburg ini.

4 comments:

  1. Homesicknya terobati ya sedikit. hahahah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah ini pasti udah baca sampai habis :D Iyaa sedikit terobati haha

      Delete
  2. Hallo cynthia. Sebelumnya aku mau memperkenalkan diri, nama aku (panggil aja) Rora. Aku tinggal di Augsburg dr Sept 2015 wkt itu jd Aupair, skrg FSJ, dan bulan Sept inibaku mulai Ausbildung. Aku disini skrg ga kenal org Indo siapa2 (terutama yg muslim), dulu ada tp udah pindah org nya, skrg jg ada tp bentar lg pulang ke indo. Jadi ya aku bingung kalo misal ada acara kaya lebaran gitu2, mau ke München males bgt lumayan jauh (lebay sih hahaha). Boleh ga sekiranya kalo aku minta kontak kamu. Makasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hallo Rora. Waah tinggal di Augsburg juga yaa. Salam kenal. Boleh boleh. Add id Line aku dulu aja cynthiautami12 ntar aku kasih kontak WhatsApp juga. Ayoo kita ketemu, sama yang lain juga :)

      Delete

Naik dan Turun Gunung Pilatus dengan Total Waktu 13 Jam

Sejak SMA aku suka "pergi ke alam". Entah itu pergi ke gunung, goa atau hanya sekadar menginap di hutan. Tergabung dalam ekskul ...